BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Kehidupan manusia pada
abad ke-21 sangat dimanjakan oleh perkembangan teknolgi dan informasi yang
semakin berkembang pesat. Hampir semua aspek pekerjaan yang dilakukan oleh
manusia sudah menggunakan teknologi
yang memadai dan terkomputerisasi. Perkembangan dan kemajuan teknolgi informasi
tersebut membuat manusia lebih mudah dalam melakukan pekerjaan. Hal tersebut
ditandai dengan munculnya berbagai aplikasi atau software yang diciptakan
manusia yang bertujuan untuk mempermudah dan menyelesaikan pekerjaan. Salah
satunya adalah aplikasi pembayaran yang sangat efektif apabila digunakan untuk
mencatat transaksi - transasksi pembayaraan.
Pengolahan
data transaksi sangatlah penting dalam sebuah lembaga, perusahaan atau
organisasi. Jika pengolahan data tidak dikelola dengan baik maka akan
menimbulakan terjadinya kesalahan data yang dapat menyebabkan terjadinya masalah.
Untuk itu pengolahan data merupakan kunci utama untuk mencapai kesempurnaan.
Dengan pengolahan data yang baik maka dapat menghasilkan informasi yang akurat dan jelas.
Untuk mencapai hal tersebut, tentulah harus mempunyai instrumen penunjang dalam
hal ini ialah bahasa pemograman yang bertujuan untuk membuat suatu aplikasi.
Ada banyak bahasa pemoraman yang dikenal, salaah satunya adalah Borland Delphi.
Borland Delhpi adalah suatu bahasa pemograman yang bekerja dalam lingkup Sistem Operasi Windows yang merupakan pengembangan bahasa pascal yang
bersifat visuall. Borland delphi
dapat memanfaatkan kemampuan windows secara optimal. Borland Delphi mampu membuat suatu aplikasi berbasis windows yang mudah untuk
dioperasikan atau dijalankan, dan sangat cocok apabila diterapkan pada lembaga
atau perusahaan yang membutuhkan aplikasi yang bisa mencatat transaksi
pembayaran. Akan tetapi masi banyak lembaga atau perusahaan yang belum
memanfaatkan kemajuan teknologi sebagai suatu sarana dalam meningkatkan
keefisisensi lembaga atau perusahaan tersebut. Salah satu lembaga atau
organisasi yang belum memanfaatkan hal tersebut adalah Gereja Gmih Elim
Balisoan.
Jemaat
GMIH Elim Balisoan adalah suatu Organisasi Gereja yang aktif dan terdaftar
dalam Persekutuan Gereja Gereja Indonesia (PGI) yang bertempat di Desa Balisoan
Kec. Sahu Kab. Halmahera Barat. Dalam pengolahan transaksi pembayaran uang
pembangunan yang dilakukan pada Jemaat Elim, mekanismenya masi dilakukan dengan
cara konvesional atau manual misalanya
setiap transaksi dicatat menggunakan tulis tangan
yang kerap kali memicu terjadinya kesalahan
dan
berpengaruh pada pembuatan laporan
keuangan yang tidak akurat dan
maksimal. Selain itu, pengolahan
transaksi pembayaran yang masih dilakukan dengan cara konvesional membuat
pekerjaan dari bendahara pembangunan menjadi lebih repot dan memperlambat
pekerjaannya.
Jika dilihat dari
perkembangan teknologi informasi yang terjadi saat ini, maka sudah saatnya
sistem yang sedang berjalan pada jemaat Elim Balisoan harus berinovasi ke sistem yang lebih
canggih dan mudah
untuk dijalankan atau digunakan. Perancangan
sistem informasi yang baru sangat dibutuhkan untuk menjawab masalah yang
terdapat pada Jemaat Gmih Elim Balisoan.
Berdasarkan uraian masalah diatas, penulis tergugah untuk
melakukan penelitian tentang “Perancangan Sistem Informasi Pembayaran Uang
Pembangunan Menggunakan Borland Delphi Pada Jemaat GMIH Balisoan” penelitian
ini menarik mengingat uang pembangunan merupakan hal penting dalam organisasi
Gereja.
1.2
Rumusan Masalah
Berdasarkan
uraian masalah yang terdapat pada latar belakang tersebut, maka penelitian ini
dirumuskan sebagai berikut:
1.
Bagaimana
perancangan sistem informasi pembayaran uang pembangunan pada Jemaat Gmih Elim
Balisoan ?
1.3
Batasan Masalah
Berdasarkan
rumusan masalah tersebut, maka peneliti membatasi masalah hanya pada
perancangan sistem informasi untuk pembayaran uang pembangunan.
1.4
Tujuan Penelitian
1. Merancang aplikasi transaksi pembayaran uang
pembangunan.
2. Untuk menyajikan laporan
yang ideal kepada jemaat dan pimpinan jemaat,
antara lain laporan transaksi keuangan.
1.5
Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat:
1.
Membantu kerja dari panitia dan
meningkatkan efisiensi serta efektifitas panitia dalam
melakukan pekerjaan.
2.
memberikan laporan
informasi transaksi yang jelas kepada ketua panitia, maupun jemaat itu sendiri.
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1
Pengertian Perancangan
Perancangan adalah proses pengembangan spesifikasi
baru berdasarkan rekomendasi hasil analisis sistem. (Mohamad Subhan, 2012: 109)
Tahapan perancangan (design) memiliki tujuan untuk
mendesain sistem baru yang dapat menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi
perusahaan atau lembaga yang diperoleh dari pemilihan alternative sistem yang
terbaik. (Al Bahra Bin Ladjamudin, 2005: 39)
Perancangan
adalah proses pengembangan spesifikasi sistem baru berdasarkan hasil
rekomendasi analisis sistem. (Kusrini, 2007: 79)
Berdasrkan
pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa perancangan adalah tahapan yang
dilakukan dalam proses pengembangan sistem dari yang lama ke sistem yang baru
yang dianggap sebagai alternatif terbaik.. Perancangan dibagai dalam 3 bagian,
yaitu :
2.1.1 Kedudukan
perancangan
Perancangan
merupakan penghubung anatara spesifikasi kebutuhan dan implementasi, dan
perancangan merupakan rekayasa representasi yang berarti terhadapa sesuatu yang
hendak dibangun. Hasil perancangan harus dapat ditelusuri sampai ke spesifikasi
kebutuhan dan dapat diukur kualitasnya berdasarkan kriteria-kriteria rancangan
yang baik. Perancangan menekankan pada solusi logic mengenai cara sistem
memenuhi kebutuhan.
2.1.2 Tujuan perancangan
Tujuan perancangan adalah menghasilkan
model atau representasi entitas yang akan dibangun. Menurut Mustow (2012:67) tujuan
perancangan adalah untuk membentuk sistem perangkat lunak yang memenuhi
criteria sebagai berikut:
a.
Memenuhi
spesifikasi fungsional.
b.
Memenuhi
batasan-batasan media target implementasi, target sistem komputer.
c.
Memenuhi
kebutuhan-kebutuhan implicit dan eksplisit berdasarkan kinerja penggunaan
sumber daya.
d.
Untuk kemudahan
dalam proses pembuatan software dan control dalam sistem yang dibangun.
e.
Untuk
kemaksimalan solusi yang diusulkan melalui pengembangan sistem.
f.
Untuk dalap
mengetahui berbagai elemen spesifik pendukung dalam pengembangan sistem baik
berupa perangkat lunakk maupuun perangkat keras yang digunakan pada sistem yang
didesain.
2.1.3
Prinsip-prinsip perancangan.
Terdapat prinsip-prinsip dalam
perancangan, yaitu:
a.
Perancangan
harus mempertimbangakan sejumlah pendekatan, menilai masing-masing alternatif berdasarkan
kebutuhan, sumber daya yang diperlukan, dan konsep perancangan yang baik.
b.
Rancangan tidak
boleh jauh dari kenyataan.
c.
Rancaangan
seharusnya seragam dan terpadu.
d.
Perancangan
ditujukan untuk meperoleh kualitas.
2.2
Pengertian Sistem
Sistem
berasal dari bahasa latin (Sytema)
dan bahasa yunani (sustema) adalah
sekumpulan unsur atau elemen yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi
dalam melakukan kegiatan bersama untuk mencapai suatu tujuan. Sistem merupakan
sebuah objek yang dikaji atau dipelajari, dimana memiliki karakteristik tetentu
atau spesifikasi tersendiri.
Sistem
dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur komponen atau
variable-variable yang terorganisasi, saling berinteraksi, saling tergantung
satu sama lain dan terpadu. Sistem juga merupakan kumpulan elemen-elemen yang
saling terkait dan bekerja sama untuk memproses masukan (input) yang ditujukan
kepada sistem tersebut dan mengolah masukan tersebut sampai menghasilkan
keluaran (output) yang diinginkan. (Mohamad Subhan, 2012: 8)
Sistem
adalah sekolompok elemen-elemen yang terintegrasi dengan tujuan yang sama untuk
mencapai tujuan. Sistem juga merupakan suatu jaringan kerja dari
prosedur–prosedur yang saling berhubungan, terkumpul bersama-sama untuk
melakukan suatu kegiatan atau tujuan tertentu. (Yakub, 2012: 1)
Sistem adalah
entitas atau satuan yang terdiri dari dua atau lebih komponen atau subsistem (
sistem yang lebih kecil) yang saling terhubung dan terkait untuk mencapai suatu
tujuan. (Rudy Tantara, 2012: 1)
Dari
beberapa pengertian tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa sistem merupakan
sekumpulan kelompok elemen yang saling berhubungan dan bekerja sama untuk
mencapai suatu tujuan dan sasaran yang diinginkan.
2.3
Pengertian Informasi
Informasi adalah
data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berguna dan nyata atau berupa
nilai yang dapat dipahami dalam keputusan sekarang maupun yang akan dating. (Al
Bahra Bin Ladjamudin, 2013: 8)
Informasi
merupakan kumpulan data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih
bagi yang menerima. Tanpa suatu informasi, suatu sistem tidak berjalan dengan
lancer dan akhirnya bias mati. (Mohamad Subhan, 2012: 17) Informasi dapat
dipahami sebagai pemrosesan input yang terorganisir, memiliki arti, dan berguna
bagi orang yang menerimanya. Data berbeda dengan informasi. (Rudy Tantra, 2012:
2)
Dengan demikian,
informasi adalah suatu data yang telah diproses menjadi bentuk yang nyata dan
berguna dan memiliki arti bagi penerimanya, yang dapat dijadikan tolak ukur
dalam pengambilan keputusan.
Informasi
dapat dikatakan sebgai pengetahuan yang didapatkan dari belajar, pengalaman,
atau indtruksi. Namun, istilah ini masih memeiliki banyak arti tergantung pada
konteksnya. Dalam ilmu computer informasi adalah data yang disimpan, diproses
atau transmisikan. Para ahli meneliti konsep informasi tersebut sebagai
pengetahuan yang didaptakan dari pembelajaran, pengalaman maupun instruksi.
Sumber informasi adalah data. Data itu berupa fakta kenyataan yang
menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata yang kemudian data
tersebut fiolah melalui suatu metode untuk menghasilkan informasi, kemudian
peneriman menerima informasi tersebut, dan membuat suatu keputusan dan
melakukan tindakan yang kemudian menghasilkan suatu indakan yang lain yang akan
menimbulkan sejumlah data kembali. Data tersebut akan ditangkap sebagai input,
diproses kembali lewat suatu model dan seterusnya membentuk suatu siklus.
2.3.1 Ciri-ciri Informasi Yang Berkualitas, yaitu:
1. Informasi harus relefan,
yang artinya informasi tersebut mempunyai manfaat
oleh pemakainya.
2. Informasi harus akurat, yang artinya informasi
harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan harus jelas mencerminkan maksudnya.
3
Tepat pada
waktunya, yang artinya informasi yang diterima tidak boleh terlambat.
4
Konsisten, yang
artinya informasi yang diterima harus sesuai dengan data yang tidak mengalami
perubahan yang tidak benar.
Fungsi informasi,
diantaranya:
1.
Meningkatkan pengetahuan
atau kemampuan pengguna.
2.
Mengurangi
ketidakpastian dalam proses pengambilan keputusan.
3.
Menggambarkan
keadaan sesuatu hal atau peristiwa yang terjadi.
2.4 Pengertian Uang
Pembangunan
Uang adalah suatu benda dengan
satuan hitung yang dapat digunakan sabagai alat pembayaran yang sah dalam
berbagai transaksi dan berlaku didalam wilayah tertentu. Demikian fungsi uang
sehingga keberadaan uang di suatu Negara diatur dengan undang-undang. (KBBI)
Pada
hakekatnya pengertian pembanguunan secara umum adalah suatu proses perubahan
yang terus menerus untuk menuju keadaan yang lebih baik berdasarkan norma-norma
tertentu. (KBBI)
Jadi
pengertian uang pembangunan adalah suatu partisipasi dalam bentuk pembayaran
untuk menuju ke suatu proses perubahan secara fisik yang terus menerus
dilakukan.
2.5 Pengembangan Sistem
Pengembangan sistem dapat
berarti menyusun suatu sistem yang baru
untuk menggantikan sistem lama secara keseluruhan atau memperbaiki sistem yang
telah ada. Sistem yang lama perlu diperbaiki atau diganti disebabkan karena
adanya permasalahan-permasalahan yang timbul dari sistem yang lama misalnya
terjadi kesalahan-kesalahan dalam memasukan data atau tidak efisiensinya
operasi atau pekerjaan dalam suatu organisasi.
Menurut Jogiyanto (2005 : 35) pengembangan sistem adalah menyusun
suatu sistem yang baru untuk menggantikan sistem yang lama secara keseluruhan
atau memperbaiki sistem yang telah ada. Sistem yang lama perlu diperbaiki atau
diganti.
Ketika berbicara mengenai
pengembangan sistem, maka tidak terlepas dari perancangan sistem informasi.
Perancangan sistem informasi terdiri dari tiga kata yaitu perancangan yang
dalam bahassa inggrisnya adalah design yang
artinya rancangan atau dapat diartikan sebagai suatu proses penggambaran
terhadap suatu rencana sistem yang akan di develop (dikembangakan). Kata yang
kedua adalah sistem yang artinya sekumpulan elemen-elemen yang saling
berhubungan dan terintegrasi diantara satu sama lain yang melakukan fungsi
tertentu untuk tujuan tertentu. Sedangkan kata yang terakhir adalah informasi
yang berarti sebagai data yang telah diolah menjadi benntuk yang berarti bagai
penerimanya, dan bermanfaat dalam pengambilan keputusan dan tindakan sekarang
maupun masa yang akan dating. Jadi secara lengkap, perancangan sistem informasi
adalah suatu aktivitas yang berupa proses penggambaran rencana terhadap sistem
yang akan dikembangkan untuk pemecahan masalah tertentu khususnya permasalahan
semi terstruktur maupun pemasalahan terstruktur murni.
2.5.1 Metode Pengembangan Sistem
Banyak metode yang digunakan dalam pengembangan sistem
salah satunya adalah metode waterfall. Model waterfall ini sebenarnya adalah Lineiar sequential model yang sering
juga disebut dengan classic life cycle atau
model waterfall. Metode ini melakukan pendekatan secara sistematis mulai dari
urut level kebutuhan sistem misalnya layanan, batasan,, dan tjuan sistem,
kemudian mendesain sistem yang didalamnya meliputi analisis tersetruktur yang
dibuat dalam bentuk gambar atau diagram, setelah itu masuk pada tahap codingan
atau proses pembuatan sistem, kemudian tahap testing/verivication yang
merupakan tahap pengetesan atau pengujian sistem, dan yang terakhir adalah
tahap maintenance atau tahap implementasi dan perawatan.
2.5.2 Pendekatan Sistem
Terdapat beberapa pendekatan dalam perancangan sistem
salah satunya adalah pendekatan bottom-up. Pendekatan bottom-up dimulai dari
level bawah organisasi yaitu level operasional tempat transaksi dilakukan.
Pendekatan ini dimulai dari perumusan kebutuhan-kebutuhan untuk menangani
transaksi dan naik ke level atas dengan merumuskan kebutuan informasi
berdasarkan transaksi tersebut.
2.5.3 Alat Pengembangan Sistem
Alat-alat pengembangan sistem diantaranya adalah
sebagai berikut:
1.
Flowchart
Menurut Krismiaji (2010:71) Bagan alir ( Flowchart )merupakan teknik analitis
yang digunakan untuk menjelaskan aspek-aspek sistem informasi secara jelas,
tepat dan logis. Bagan alir menggunakan serangkaian simbol standar untuk
menguraikan prosedur pengolahan transaksi yang digunakan oleh sebuah
perusahaan, sekaligus menguraikan aliran data dalam sebuah sistem.
Menurut Jogiyanto (2005:795) ”Bagan
alir (flowchart) adalah
bagan (chart) yang menunjukkan
alir (flow) di dalam program atau prosedur sistem secara logika”.
Menurut Jogiyanto (2005:802) ”Bagan alir
program (flowchart) merupakan
bagan alir yang mirip dengan bagan alir sistem, yaitu untuk menggambarkan
prosedur di dalam sistem”.
Berdasarkan defenisi diatas maka disimpulkan Flowchart
(bagan alir) adalah gambaran dalam bentuk diagram alir dari
algoritma-algoritma dalam suatu program, yang menyatakan arah alur program
tersebut".
2. Data Flow Diagram (DFD)
Menurut
Al-Bahra Bin Ladjamudin (2005
: 64) data flow diagram merupakan model dari sistem untuk menggambarkan
pembagian sistem ke modul yang lebih kecil
Data Flow Diagram Menurut Andi Kristanto
dalam bukunya Perancangan Sistem Informasi (2010:59),
DFD adalah suatu model logika data atau proses yang dibuat untuk menggambarkan
dari mana asal data dan kemana tujuan data yang keluar dari sistem, dimana data
disimpan, proses apa yang dihasilkan data tersebut dan interaksi antara data
yang tersimpan dan proses dikenalkan pada data tersebut..
Menurut Jogiyanto Hartono DFD
adalah Diagram yang menggunakan notasi simbol
untuk menggambarkan arus data system. (Jogiyanto, 2005:701).
DFD juga dapat diartikan sebagai teknis
grafis yang menggambarkan alir data dan transformasi yang digunakan sebagai
perjalanan data dari input atau masukkan menuju keluaran atau output.
3. Entity Relationship
Diagram (ERD)
Menurut Sutanta (2011:91)
“Entity Relationship Diagram (ERD) merupakan suatu model data yang dikembangkan
berdasarkan objek.
Menurut wahana komputer
(2006:218 ) ERD merupakan cara penggambaran entitas beserta hubungan dengan
entitas lain. Dan dengan disertakan atribut setiap entitas di dalamnya.
Sedangkan menurut supriyanto
( 2005:207 ) ERD merupakan Notasi grafis dalam pemodelan data konseptual yang
mendeskripsikan hubungan antara penyimpanan.
Kesimpulannya
ERD adalah suatu model data berbasis objek dan penggambaran entitas disertakan
dengan atribut entitas tersebut yang saling berhubungan satu sama lain
2.6 Pengertian
Data Base
Basis data
adalah suatu kumpulan logika data yang berhubungan dan deskripsi dari data
tersebut yang dirancang untuk kebutuhan informasi suatu organisasi. (Connoly,
2010:65)
Basis data atau
database dapat didefinisikan sebagai himpunan kelompok data yang saling
berhubungan yang diorganisasikan sedemikian rupa agar kelak dapat dimanfaatkan
kembali dengan cepat dan mudah. (Priyanto dan Jahuari, 2015:147)
Wilyanto dalam
Muiz (2007) mengatakan bahwa yang dimaksud dengan basis data merupakan suatu
gabungan dan juga perpaduan antara basis data (database) dengan suatu sistem
manajemen basis data (SMBD) atau yang juga sering dikenal dengan istilah
database management system.
Dengan
demikian dapat disimpulkan database adalah himpunan data yang saling
berhubungan yang didalamnya memuat logika data yang dirancang untuk kebutuhan
informasi.
2.7 Pengujian
Sistem
Pengujian sistem merupakan hal terpenting yang bertujuan untuk
menemukan kesalahan-kesalahan atau kekurangan-kekurangan pada perangkat lunak
yang diuji. Tujuan pengujian sistem atau perangkat lunak adalah sebagai
berikut:
1.
Tujuan langsung
a.
Identifikasi dan
menemukan beberapa kesalahan yang mungkin ada dalam perangkat lunak yang diuji.
b.
Setelah
perangkat lunak dibetulkan, kesalahan diidentifikasi lagi dan dilakukan tes
ulang untuk menjamin kualitas level penerimaan.
c.
Membentuk tes yang
efisien dan efektif dengan anggaran dan jadwal yang terbatas.
2.
Tujuan tidak
langsung:
Mengumpulkan daftar kesalahan untuk digunakan
dalam daftar pencegahan kesalahan (tindakan corrective dan preventive)..
Ada 2 macam
metode pengujian sistem yaitu metode black box testing dan white box texting.
1.
Black box
testing
Adalah pengujian yang dilakukan hanya
mengamati hasil eksekusi melalui data uji dan memeriksa fungsional dari
perangkat lunak. Pengujian black box mengevaluasi anya dari tampilan luarnya saja
(interface), fungsionalitasnya tanpa engetahui sesungguhnya yang terjadi dalam
proses detilnya (hanya mengetahui input dan output).
2. White box testing
Adalah
pengujian yang didsarkan pada pengecekanterhadap detail perancangan,
menggunakan struktur kontrol dari desain program secara procedural untuk
membagi pengujian kedalam beberapa kasus pengujian. Secara sekilas dapat
diambil kesimpulan white box testing merupakan petunjuk untuk mendapatkan
program benar secara 100%. Tujun pengujan white box testing adalah untuk
mengetahui cara kerja perangkat lunak secara internal, untuk menjamin
operasi-operasi internal sesuai dengan spesifikasi yang telah ditetapkan dengan
menggunakan struktur kendali dari prosedur yang dirancang.
2.8 Pengertian Mcrosoft office Access
Microsoft
office access adalah sebuah program aplikasi basis data komputer relasional
yang ditujukan untuk kalangan rumahan dan perusahaan kecil hingga menengah.
Aplikasi ini merupakn anggota dari beberapa aplikasi microsoft office selain
tentuya microsoft word, microsoft exel,
microsoft power point. Aplikasi ini menggunakan mesin basis data microsoft jet
database engine, dan juga menggunakan tampilan grafis yang intutif sehingga
memudahkan pengguna.
Microsoft access dapat menggunakan
data yang disimpan didalam format microsoft acess, microsoft jet database
engine, microsoft sql server, oracle database, atau semua container basis data
yang mendukung standar. Fungsi dari aplikasi ini adalah, untuk mengolah program
database dengan cara canggih yang menawarkan berbagai kemudahan, seperti
pengaturan data, pembuatan form, pembuatan laporan, penyaringan data, dan
lain-lain. Aplikasi microsoft lazimnya digunakan oleh perusahan-perusahan atau
organisasi kecil dan menengah juga para programmer untuk membuat sebuah sistem
sendiri yang digunakan untuk menangani pembuatan dan manipulasi data. Microsft
access kurang begitu bagus jika diakses melalui jaringan sehingga
aplikasi-aplikasi yang digunakan oeh banyak pengguna cenderung menggunakan
solusi sistem manajemen basis data yang bersifat klien/server.
2.9 Pengertian
Borland Delphi
Menurut Kusnassriyanto (2011:1) pada awalnya dephi
adalah proyek rahasia di Borland yang berevolusi menjadi sebuah produk yang
disebut appbuilder. Sesaat sebelum
rilis pertama dari borland, novell
appbuilder dirilis sehingga borland harus memberikan nama baru untuk proyek
tersebut. Salah satu tujuan asli dari Delphi pada waktu itu adalah untuk
menyediakan konektivitas database untuk programmer sebagi fitur kunci dan
database yang paling popular pada waktu itu adlah oracle
Bahasa pemograman delphi adalah pemograman
berbasis objek yang merupakan pengembangan dari pemograman pascal. Pascal
adalah pemograman berbasis DOS yang dibuat pada tahun 1971 oleh Niklaus Wirth
dari Swiss.
Borland delphi merupakan suatu bahasa pemograman yang
memberikan berbagai fasilitas pembuatan aplikasi untuk mengolah teks, grafik,
angka,, database, dan aplikasi web. Program ini mempunyai kemampuan luas yang
terletak paa produktifitas, kualitas, pengembangan perangkat lunak, kecepatan
kompilasi, pola desain yang menarik serta bahasa pemoogramannya terstruktur dan
lengkap.
Dari penejelasan diatas dapat disimpulkan
bahwa borland Delphi adalah suatu bahasa pemograman yang dikembangkan dari
bahasa pemograman pascal yang berfungsi untuk mengolah teks, gambar, angka,
database, dalam bentuk aplikasi.
BAB
III
METODOLOGI
PENELITIAN
3.1 Lokasi Dan Waktu Penelitian
Penelitian ini akan
dilaksanakan di Jemaat GMIH Elim Balisoan, waktu penelitian direncanakan selama
empat (4) bulan dimulai dari bulan februari sampai bulan mei.
3.1.1 Sejarah
Organisasi
Gerja
Masehi Injili Di Halmahera (GMIH) berdiri pada tanggal 6 Juni 1949. GMIH
memiliki banyak jemaat yang tersebar diseluruh tanah Hallmahera, salah satunya
adalah Jemaat GMIH Elim Balisoan. Jemaat GMIH Elim Balisoan adalah salah satu
jemaat yang merupakan bagian dari Gereja Masehi Injili Di Halmahera dan menjadi
salah satu anggota aktif Persatuan Gereja-Gereja Indonesia. Sebelum mengganti
nama menjadi Jemaat GMIH Elim Balisoan, dulunya jemaat ini bernama Jemaat
Maranatha Balisoan. Elim berarti 12 mata air dan 70 pohon korma (Keluaran 15:
23-24) artinya bahwa pada tepat inilah terdapat sumber berkat yang berasal dari
Tuhan Yesus. Jemaat GMIH Elim Balisoan memiliki 288 kepala keluarga 980 jiwa
dan 674 anggota sidi.
Jemaat ini berganti nama menjadi jemaat
GMIH Elim Balisoan adalah pada tahun 1985, Jemaat GMIH Elim Balisoan pertama
kali dipimpin oleh penginjil Anus Nyong yaitu pada tahun 1985. Aturan yang
diterapkan pada jemaat ini mengacu kepada aturan sinode GMIH yang berpusat di
Tobelo Halmahera Utara. Jemaat GMIH Elim Balisoan dibagi ke dalam 2 bidang,
yaitu bidang pelayanan dan juga bidang pembangunan. Bidang pelayanan bertugas
untuk melayani jemaat baik itu dalam bentuk doa, ibadah, dan lain-lain.
Sedangkan bidang pembangunan bertugas untuk melakukan pembangunan secara fisik
pada keperluan-keperluan dari gereja antara lain, kelengkapan alat pelayanan
(kibor, mic, sound, dan lain-lain), dan juga fisik bangunan yang sekarang sementara
dibangun, misalnya pembangunan menara Gereja, mimbar Gereja, pagar Gereja dan
lain sebagainya.
3.1.2
Struktur Organisasi
Struktur organisasi juga
merupakan factor yang sama pentingnya dalam menentukan dan melihat cara kerja
suatu organisasi, yang mana dapat dianalisa melalui struktur yang tergambar dan
akan bisa diketahui bagian dan sub bagian, wewenang masing-masingnya serta
hubungan kordinasi antara bagian dan sub bagian dalam pelaksanaan tugas serta
tanggungjawab masing-masing.
Dengan
demikian dapat dipahami bahwa struktur organisasi juga merupakan faktor yang
penting dalam perkembangan suatu organisasi untuk pertumbuhan kea rah kemajuan
yang pesat untuk mencapai tujuan sesuai dengan misi, dimana mekanisme
orang-orang yang bekerja dalam organisasi.
Gambaran dibawah ini merupan struktur organisasi yang masi aktif
sampai sekarang pada Jemaat GMIH Elim Balisoan :
Gambar 3.1.2 Struktur organisasi Jemaat GMIH Elim
Balisoan.
3.2 Metode Pengumpulan Data
Pengumpulan
data dilakukan untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan dalam rangka mencapai
tujuan penelitian. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik
wawancara. Wawancara adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui
tatap muka dan tanya jawab langsung anatara peneliti dan narasumber. Dan
wawancara tersebut dilakukan kepada pimpinan jemaat Gmih Elim Balisoan, dan
juga bendahara pembangunan Jemaat GMIH Balisoan. Jenis data yang digunakan
adalah data primer
3.3 Alat Dan Bahan Penelitian
Hardware
1. Laptop
Acer Aspire E 14
2. Prosesor
amd E2-6110 (1.50 GHz)
3. Mainboard
amd
4. Ram
2 GB DDR3 Memory
5. Hardisk
500 GB
6. Printer
Canon Ip2700
Software
1. Sistem
operasi Windows 7 Profesional digunakan sebagai sistem operasi dalam penelitian
ini.
2. Microsoft
Office 2007 yang digunakan dalam pembuatan proposal penelitian ini.
3. Borland
Delphi yang digunakan sebagai editor dalam merancang sistem informasi dalam
penelitian ini.
4. Microsoft
visio 2007 yang digunakan untuk membuat gambar dan alur program.
3.4 Metode Analisis Dan Pengembangan Sistem
3.4.1 Metode Analisis Sistem
Analisis
sistem adalah kegiatan untuk menguraikan sub-sub sistem dan melihat fungsi dari
masing-masing sub-sub sistem tersebut. Analisis sistem merupakan sebuah teknik
pemecahan masalah dengan tujuan mempelajari seberapa bagus sub-sub sistem
tersebut bekerja (proses) dan berinteraksi untuk mencapai tujuan mereka
(output). Dalam penelitian ini, analisis sistem yang digunakan adalah analisis
terstruktur. Dimana analisis ini terfokus pada aliran data (DFD) yang
menggambarkan proses yang berjalan atau diusulkan.
3.4.2 Pendekatan Sistem
Pendekatan
sistem yang digunakan pada penelitian ini adalah pendekatan bottom-up, yaitu
pendekatan yang dimulai dari level bawah operasional transaksi dilakukan. Dalam
hal ini adalah anggota sidi, artinya apa-apa saja yang termasuk dalam kebutuhan
anggota sidi, atau yang berkaitan dengan anggota sidi, begitu juga dengan admin
(bendahara) dan juga pimpinan.
3.4.3 Pengembangan Sistem
Metode
yang digunkan dalam tahap pengembangan sistem adalah metode waterfall, dimana
pendekatan dilakuan secara sistematis dimulai dari kebutuhan sistem yang
meliputi sejarah organisasi Gereja GMIH Elim Balisoan, struktur organisasi, dan
juga pembagian tugas tanggung jawab, kemudian tahap yang berikut adalah tahap
desain sistem, dimana dalam penelitian ini tahap tersebut digambarkan pada
sistem yang berjalan dan diusulkan menggunakan digram flowchart, DFD, ERD,
Tabel relasi, tampilan layout, setelah itu masuk pada tahap codingan, tahap ini
merupakan tahap pembuatan sistem atau aplikasi dengan menggunakan bahasa
pemograman Borland Delphi. Setelah tahap codingan selesai maka sistem di
implementasikan dan diuji dengan menggunakan metode black box atau white box,
dan tahap akhir adalah tahap maintenance atau tahap pemeliharaan.
3.5 Analisis Sistem Yang Berjalan
Sistem yang berjalan adalah
sebuah sistem yang sedang di pakai atau di gunakan oleh organisasi tertentu
dalam melaksanakan aktifitas di organisasi tersebut untuk mencapai tujuan yang
di inginkan. Tidak selamanya sistem yang sedang berjalan harus diganti sejarah
total, akan tetapi bias saja di kembangkan dari sistem yang lama tersebut ke
sistem yang baru yang nantinya akan dikembangkan tergantung kebutuhan yang
diperlukan oleh lembaga atau organasiasi.
Flowchart sistem
yang sedang berjalan:
Gambar
3.5 Sistem yang sedang berjalan
Keterangan :
Pada sistem
yang sedang berjalan di Jemaat GMIH Elim Balisoan dimulai anggota sidi ating
membawa kartu dan uang pembangunan dan bendahara mencatat identitas anggota
sidi dan nominal uang dengan cara tulis tangan. Setelah itu bendahara
mengembalikan bukti bayar kepada anggota. Bendahara memproses dan merekap
transaksi pembayaran. Setelah itu bendahara membuat laporan dan menyimpannya ke
dalam arsip, laporan tersebut di serahkan kepada pimpinan.
Kelemahan yang terdapat pada
sistem yang sedang berjalan adalah:
1.
Keamanan data yang tersimpan tidak
terlalu baik
2.
Terlambat dalam pencarian data yang
tersimpan
3.
Proses penginputan masi dilakukan
dengan tulis tangan.
3.6 Sistem Yang Dusulkan
Sistem yang diusulkan adalah suatu sistem baru
yang dirubah atau dikembangkan dari sistem yang lama yang bermanfaat bagai
organisasi tertentu yang dibuat untuk mencapai tujuan yang di inginkan. Gambar
serta keterangan dan kelebihan dari sistem yang diusulakan pada Jemaat GMIH Elm
Balisoan dapat dilihat pada gambar berikut:
Flowchart sistem yang
diusulkan:
Gambar 3.6 Sistem yang diusulkan.
Keterangan:
Admin melakukan login, jika gagal maka admin diminta untuk
mengisi ulang user name dan password. Jika berhasil maka admin langsung
melakukan penginputan identitas anggota sidi, dan nominal uang pembangunan,
setelah itu bendahara bertugas untuk memverifikasi data tersebut, jika terjadi
kesalahan maka diminta untuk menginput ulang data transaksi pembayaran, akan
tetapi jika penginputan tersebut sudah benar
maka bendahara langsung memproses data transaksi tersebut dan
menyimpannya kedalam data base, setelah itu bendahara mencetak laporan
transaksi pembayaran dan menyerahkannya kepada anggota.
Kelebihan dari sistem yang
diusulkan pada Jemaat GMIH Balioan adalah sebagai berikut:
1. Keamanan data yang
tersimpan sangat baik dan aman.
2. Proses pencarian data
yang dibutuhkan akan semakin cepat dan mudah.
3. Proses penginputan
sudah terkomputerisasi.
3.7 Alur
Penelitian
Alur penelitian adalah kronologi procedural yang
dilakukan seorang peneliti dalam karya penelitiannya dan bukan sekedar urutan
apa yang mesti dilalui. Alur penelitian merupakan strukturisasi atau hubungan
metodologik yang berkesinambungan.
Alur penelitian dimulai dengan
tahap identifikasi masalah setelah itu dilanjutkan dengan proses pengumpulan
data. Dari data yang dikumpulkan kemudian analisalah tentang sistem yang sedang
berjalan, dan sistem yang akan diusulkan, setelah dianalisa maka dibuatlah
perancangan sistem. Setelah sistem tersebut dirancang, maka tahap selanjutnya
adalah pengujian sistem, dan implementasi/perwujudan dari sistem tersebut.
Gambar 3.7
Alur penelitian
3.8 Rencana
Jadwal Penelitian
a. Tahap-tahap penelitian yang akan dilakukan:
1. Pengumpulan data
2. Pengolahan data
3. Analisis sistem
4. Rancangan sistem
5. Pengujian sistem
6. Implementasi
b. Rincian kegiatan,target luaran dan alokasi untuk
setiap tahap:
Keterangan
|
Februari
|
Maret
|
April
|
Mei
|
||||||||||||
1
|
2
|
3
|
4
|
1
|
2
|
3
|
4
|
1
|
2
|
3
|
4
|
1
|
2
|
3
|
4
|
|
Pengumpulan
data
|
||||||||||||||||
Analisis
sistem
|
||||||||||||||||
Rancangan
sistem
|
||||||||||||||||
Implementasi
|
||||||||||||||||
Pengujian
sistem
|
||||||||||||||||
Tabel
3.8
Rencana jadwal penelitian
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar